Kalimantan Utara memasang jaringan nirkabel, wireless fidelity (WiFi) gratis pada lima puluh satu titik untuk menunjang pembanguna ekonomi digital masyarakat di provinsi tersebut.
"Dari 80 titik WiFi yang kami alokasikan 2018, 51 titik sudah terpasang," kata Gubernur Kaltara Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Kalimantan Utara (Kaltara), Senin. 3/12 (Antara)
Gubernur didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltara Syahrullah Mursalin mengatakan terobosan tersebut hasil kerja sama Diskominfo Kaltara dengan Badan Usaha Milik Negara, PT Telkom.
Pemasangan jaringan internet WiFi (wireless local area networking) gratis, antara lain di rumah sakit, pelabuhan, taman, hingga pasar. Pengguna dapat tersambung pada jaringan internet dengan menggunakan beragam gawai, ponsel, tablet, komputer laptop dan alat elektronik lain yang memiliki perangkat WiFi.
Menurut Irianto, WiFi gratis dibangun untuk mendorong pengembangan wawasan masyarakat, serta mendongkrak pertumbuhan perekonomian digital di Kaltara. Service Set Identifier (SSID) WiFi gratis yang dipilih adalah Kaltara Terdepan.
Jaringan SSID Kaltara Terdepan memiliki kecepatan akses internet mencapai 50 Mbps (Mega Byte per Second). Kecepatan tersebut, dinilai cocok dan memadai untuk masyarakat umum mencari informasi dari internet, mengunduh dan mengunggah konten di daring (online).
Agar sarana yang dibangun tersebut efisiensi, Diskominfo akan terus memantau pemanfaatan lima puluh satu titik WiFi yang berada di kawasan publik tersebut. Selain monitoring dan evaluasi, tingkat penggunaan jaringan dan kesibukannya pun dipantau dengan menggunakan aplikasi analisa pembaca data.
"Yang kurang penggunaannya akan digeser ke lokasi lebih ramai penggunaannya," kata Gubernur.
Rencananya Diskominfo akan menambah jumlah titik WiFi gratis di Bulungan. Di antaranya, di Kulteka, Taman Ahmad Yani, dan ruang terbuka hijau dekat Pelabuhan Kayan II atau pelabuhan speedboat reguler.
Pengelolaan 51 titik WiFi Kaltara Terdepan tersebut menggunakan anggaran senilai total Rp 41.182.500 per bulan. Dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltara. "Dana ini sudah termasuk biaya perawatan," ucap Gubernur.
Selain itu, Diskominfo juga menyediakan tambahan titik jaringan internet khusus sekolah SMA dan SMK guna menunjang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Ada tujuh titik jaringan internet disediakan sesuai usulan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltara.
Dalam penyediaannya, Diskominfo menggunakan teknologi VSAT yang dikelola oleh Mangoesky dengan kuotanya 5 GB dengan bandwidth 2 Mbps.
Comments
Post a Comment