Sampit, Kalteng, 4/5 (ProDaring) - Perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diminta membantu mengatasi masalah kelistrikan dengan menyalurkan kelebihan daya listrik mereka ke desa sekitar perusahaan.
"Seperti untuk Desa Kenyala Kecamatan Telawang, saya sudah meminta PT Sukajadi Sawit Mekar untuk membantu memasok listrik ke desa itu. Pihak perusahaan siap membantu," kata Bupati Kotawaringin Timur, Supian di Sampit, Jumat Berdasarkan data, masih ada 64 desa di Kotawaringin Timur yang belum tersambung listrik PT PLN. Masyarakat setempat terpaksa masih mengandalkan penerangan dari listrik panel surya maupun genset.
Supian meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit membantu memasok listrik ke desa-desa sekitar perusahaan. Jika mengharapkan listrik dari PT PLN, maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Seperti untuk mengatasi kelistrikan di Desa Kenyala, Supian mengaku sudah meminta bantuan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sukajadi Sawit Mekar. Perusahaan pun sudah bersedia membantu menyalurkan listrik mereka ke desa tersebut.
Supian menugaskan Sekretaris Daerah Halikinnor menindaklanjuti masalah ini berkoordinasi dengan PT PLN terkait masalah teknis. Diharapkan penyaluran listrik dari perusahaan ke desa itu segera terwujud.
"Masyarakat siap membayar. Kalau harus menunggu dari PT PLN akan lama. PT PLN baru akan membangun jaringan listrik kalau sudah ada badan jalan. Lalu kapan bisa terwujud?" kata Supian.
Saat ini desa-desa yang belum teraliri listrik PT PLN umumnya berada di kawasan pelosok. Selain masalah terbatasnya daya, kendala yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya akses jalan darat menuju desa sehingga menyulitkan PT PLN membangun jaringan listrik.
Selain itu, masih banyak desa yang belum bisa diakses melalui jalan darat. Tidak sedikit pula kendala muncul karena jalan darat yang ada, statusnya masih kawasan hutan sehingga aturan hukum tidak memperbolehkan melakukan pembangunan di kawasan itu, termasuk mendirikan jaringan listrik.
Terkait masalah ini, Supian mengatakan, pihaknya secara bertahap berupaya menyelesaikannya. Langkah yang dilakukan adalah mengusulkan pengukuhan kawasan hutan sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan maupun kepentingan lainnya.
Supian meyakinkan, pihaknya terus bekerja keras untuk meningkatkan pemerataan pembangunan hingga ke desa di pelosok. Secara bertahap pembangunan di desa desa terus ditingkatkan sesuai kemampuan keuangan daerah. Tujuan akhirnya adalah meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
"Seperti untuk Desa Kenyala Kecamatan Telawang, saya sudah meminta PT Sukajadi Sawit Mekar untuk membantu memasok listrik ke desa itu. Pihak perusahaan siap membantu," kata Bupati Kotawaringin Timur, Supian di Sampit, Jumat Berdasarkan data, masih ada 64 desa di Kotawaringin Timur yang belum tersambung listrik PT PLN. Masyarakat setempat terpaksa masih mengandalkan penerangan dari listrik panel surya maupun genset.
Supian meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit membantu memasok listrik ke desa-desa sekitar perusahaan. Jika mengharapkan listrik dari PT PLN, maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Seperti untuk mengatasi kelistrikan di Desa Kenyala, Supian mengaku sudah meminta bantuan kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sukajadi Sawit Mekar. Perusahaan pun sudah bersedia membantu menyalurkan listrik mereka ke desa tersebut.
Supian menugaskan Sekretaris Daerah Halikinnor menindaklanjuti masalah ini berkoordinasi dengan PT PLN terkait masalah teknis. Diharapkan penyaluran listrik dari perusahaan ke desa itu segera terwujud.
"Masyarakat siap membayar. Kalau harus menunggu dari PT PLN akan lama. PT PLN baru akan membangun jaringan listrik kalau sudah ada badan jalan. Lalu kapan bisa terwujud?" kata Supian.
Saat ini desa-desa yang belum teraliri listrik PT PLN umumnya berada di kawasan pelosok. Selain masalah terbatasnya daya, kendala yang dihadapi saat ini adalah terbatasnya akses jalan darat menuju desa sehingga menyulitkan PT PLN membangun jaringan listrik.
Selain itu, masih banyak desa yang belum bisa diakses melalui jalan darat. Tidak sedikit pula kendala muncul karena jalan darat yang ada, statusnya masih kawasan hutan sehingga aturan hukum tidak memperbolehkan melakukan pembangunan di kawasan itu, termasuk mendirikan jaringan listrik.
Terkait masalah ini, Supian mengatakan, pihaknya secara bertahap berupaya menyelesaikannya. Langkah yang dilakukan adalah mengusulkan pengukuhan kawasan hutan sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan maupun kepentingan lainnya.
Supian meyakinkan, pihaknya terus bekerja keras untuk meningkatkan pemerataan pembangunan hingga ke desa di pelosok. Secara bertahap pembangunan di desa desa terus ditingkatkan sesuai kemampuan keuangan daerah. Tujuan akhirnya adalah meningkatnya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Comments
Post a Comment