Skip to main content

Cara Browsing di Internet Tanpa Terlacak Melindungi Privasi | Diego Murdani

Warga Pesisir Pantai Trauma Tsunami

Tsunami Selat Sunda

Pandeglang, 29/22 (ProDaring) - Masyarakat di sekitar pesisir pantai di Kabupaten Pandeglang, Banten masih merasa trauma akan adanya tsunami susulan akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) seperti yang terjadi pada 22 Desember 2018.

Reporter media yang memantau lapangan, Sabtu, mencatat, masyarakat pesisir pantai seperti di Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, pada malam berbondong-bondong mencari tempat tinggi, sedangkan siangnya kembali ke permukiman.

Banyaknya informasi di tengah masyarakat akan adanya tsunami susulan membuat mereka tambah was-was dan trauma. Salah seorang relawan KSR UNMA Banten, Tiah mengaku bingung dengan pernyataan-pernyataan pihak terkait yang selalu berubah-ubah setiap hari.

"Informasi menjadi simpang siur, dan ini membuat masyarakat selalu was-was" ujarnya.

Pada hari Selasa (25/12), ada pernyataan akan ada tsunami susulan. Tetapi pada Kamis (27/12) pernyataan itu dibantah, dan disebutkan kalau berita itu hoaks.

Tiah, yang juga tinggal di pesisir pantai Desa Citeureup itu, meminta agar pihak terkait memberikan informasi yang lebih akurat terkait bencana tsunami, jangan sampai masyarakat bingung.

"Kami di sini ingin tenang karenanya memberikan informasi yang akurat, jangan simpang siur seperti ini yang membingungkan para pengungsi. Kami selalu resah dan khawatir. Mau sampai kapan begini terus," tandasnya.

Bantu Korban Bencana Dengan Logistik dan Doa

Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengatakan bantuan korban selamat dari bencana tsunami di Selat Sunda dengan logistik dan doa, guna mengatasi persoalan lahiriah, mental, dan trauma.

"Terus memanjatkan doa dan kerja keras, ada upaya lahiriah dan batiniah dalam menangani bencana di Indonesia," kata Ma'ruf Amin di Pondok Pesantren Malnu, Pandeglang, Banten, Sabtu.

Ia mengatakan diundang untuk ikut berdoa agar masyarakat kuat menghadapi musibah serta meminta agar Allah SWT menjauhkan bangsa Indonesia dari musibah lainnya.

"Saya bersyukur, selain bantuan logistik untuk korban bencana, yakni usaha lahiriah, perlu juga diberikan bantuan doa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jadi saya sangat mendukung upaya seperti itu, upaya lahiriah dan batiniah," ujarnya.

Terkait kerja penanganan pascabencana tsunami di Selat Sunda, Ma'ruf sebelumnya sudah mengunjungi sejumlah lokasi pengungsian. Dari situ, dia tahu bahwa penanganan sudah berlangsung baik.

Bila belakangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku sejumlah lokasi pengungsian belum tertangani, hal itu mungkin saja, menurutnya.

"Kalau itu terjadi, tentu kita harapkan upaya perbaikan mencukupi kebutuhan makan minum, obat, selimut, dan buang air, bisa diatasi," katanya.

Ada wartawan yang menanyakan kaitannya bencana dengan kemaksiatan masyarakatnya. Ma'ruf menyatakan yang pertama harus dipahami adalah kondisi geografis Indonesia yang memang berada di wilayah rawan bencana. Kondisi Indonesia mirip dengan Jepang yang juga mengalami banyak bencana gempa serta tsunami.

Dengan demikian, kata dia, bukan berarti daerah yang tak terkena bencana adalah daerah yang tak ada maksiatnya. Ada wilayah yang bisa jadi punya kegiatan maksiat berdasarkan ilmu agama, namun tak terkena bencana.

Ada daerah yang agamanya kuat, seperti Aceh, kata dia, juga terkena bencana tsunami, sehingga tak ada kaitan antara bencana dengan kemaksiatan.

"Jadi memang negara kita ini negara yang berada di daerah yang rawan bencana. Karena strukturnya, ada lempengan-lembangan bumi yang jika bergerak bisa terjadi bencana," ujar Ma'ruf.

Ia menyayangkan ada laporan bahwa alat-alat deteksi dini bencana dicuri ataupun dirusak.

"Jadi masyarakat kita tidak menghargai sesuatu yang sebenarnya sangat diperlukan oleh masyarakat untuk bisa memberikan peringatan dini," ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Stop Work Order Kebun Sawit Cemerlang Abadi

Blangpidie, Aceh, 30/4 (Benhil) - Anggota DPD RI, Sudirman meninjau perkebunan kelapa sawit milik PT Cemerlang Abadi yang ditanam di tanah hak guna usaha (HGU) di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu. Kedatangan senator asal Provinsi Aceh, Sumatera ke wilayah pedalaman Abdya tersebut untuk melihat langsung kondisi perkebunan kelapa sawit milik PT Cemerlang Abadi yang selama ini dihembus isu lahan HGU ditelantarkan oleh perusahaan. Perusahaan perkebunan kelapa sawit ( Elaeis guineensis ) yang berada di Desa Cot Simantok, Kecamatan Babahrot tersebut terancam tutup lantaran terkendala dengan pemerintah daerah yang tidak bersedia megeluarkan rekomendasi perpanjangan izin HGU. Pemkab Abdya tidak bersedia mengeluarkan rekomendasi perpanjangan izin PT Cemerlang Abadi tersebut dengan alasan lahan HGU yang telah diberikan oleh pemerintah ditelantarkan menjadi hutan belantara oleh pihak perusahaan. Stop work order itu adalah kata yang tepat bagi mereka sepert

Indonesia Harus Siap Hadapi Perang Siber

Jakarta, 19/9 (ProDaring) - Republik Indonesia perlu bersiap-siap dalam menghadapi potensi terjadinya perang siber atau konflik dunia maya karena pada masa ini pertikaian antarbangsa dinilai tidak lagi hanya menggunakan senjata fisik seperti nuklir. "Kita memasuki fase tidak lagi berperang dengan musuh dari luar yang terlihat wujudnya," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam rilis di Jakarta, Kamis. Menurut Bambang Soesatyo, saat ini kerap terjadi operasi psikologis dengan berbagai strategi dan menggunakan beragam media sebagai salah satu senjatanya. Selain itu, ujar dia, perang juga tidak lagi melibatkan negara sebagai aktor utama tetapi juga menggunakan lintas aktor dengan spektrum yang lebih luas. Politisi Partai Golkar berlogo pohon beringin rindang itu mengingatkan, maraknya informasi hoaks ( hoax ), pengaburan fakta, ujaran kebencian, hingga pencurian data pribadi merupakan beberapa bentuk konkret perang di masa kini. "Perang digital seperti ini ti

Perusahaan Sawit Tanggulangi Kebakaran Lahan

Sampit, Kalteng, 18/4 (ProDaring) - Perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ikut gencar mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. "Tahun 2018 ini kami berharap desa di sekitar perusahaan giat lagi menjaga daerahnya. Bagi desa yang wilayahnya nol atau nihil kebakaran, maka akan kembali kami beri reward, sesuai MoU (nota kesepakatan) pada bulan Juli 2017-Juni 2018 antara pemerintah desa dengan PT Globalindo Alam Perkasa," kata General Manager PT Globalindo Alam Perkasa, Darman di Sampit, Rabu. Darman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Masyarakat Bebas Api yang dijalankan perusahaan mereka sejak beberapa tahun terakhir. Kegiatan ini salah satu bentuk upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bahaya api dan membekali tim balakar desa tentang cara penanggulangan kebakaran lahan dan hutan. Masyarakat diharapkan turut mencegah atau meminimalisir kebakaran, khususnya di wila