Skip to main content

Cara Browsing di Internet Tanpa Terlacak Melindungi Privasi | Diego Murdani

PT Sumber Berkat Jaya Mandiri Dukung Pengolahan Limbah

Pada awal Mei 2018, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian mengadakan kegiatan bimbingan teknis pengolahan limbah plastik di Pondok Pesantren Hidayatulah Mubtadiin Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur.

Agus Hermawan yang bekerja di PT Sumber Berkat Jaya Mandiri yang turut menghadiri kegiatan tersebut, sangat mensyukuri adanya bimbingan yang dilakukan oleh pemerintah. Hal itu seirama dengan bisnis mitra kerja mereka yang juga membidik industri pengolahan limbah di Jawa dan Sumatera.

Kegiatan ini merupakan Program Santripreneur untuk menumbuhkan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren. Acara bimbingan teknis merupakan tindak lanjut dari kegiatan fasilitasi mesin dan peralatan pengolahan limbah plastik kepada Pondok Pesantren Hidayatulah Mubtadiin Lirboyo yang sudah dilakukan beberapa tahun lalu, kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih melalui keterangan yang disampaikan kepada media di Jakarta, Minggu.

Gati berharap melalui kegiatan bimtek yang terintegrasi tersebut, diharapkan para santri yang dididik langsung dapat mengolah limbah plastik menjadi barang yang bernilai ekonomi. Dalam bimtek ini tidak hanya diajarkan tentang pengolahan limbah plastik, tetapi juga dilatih tentang pembuatan pupuk dari limbah organik, katanya.

Pelaksanaan bimtek di Ponpes Hidayatulah Mubtadiin Lirboyo ini berlangsung selama 5 hari, mulai dari tanggal 30 April sampai 4 Mei 2018, dengan jumlah peserta sebanyak dua puluh orang santri. Kami lihat, dalam waktu lima hari, para peserta sudah dapat menguasai ilmu yang diberikan oleh para instruktur. Oleh karena itu, kami ingin agar ilmu yang didapat bisa diterapkan sehingga akan menjadi awal kebangkitan usaha para santri di Ponpes ini, ujar Gati Wibawaningsih.

Sementara itu, Direktur IKM Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan, E  Ratna  Utarianingrum mengatakan, Program Santripreneur merupakan wadah untuk menjembatani santri-santri yang memiliki jiwa usaha agar lebih inovatif dan berdaya saing. Kalau saja para santri ini bisa melakukan kegiatan ini secara kontinyu, di samping akan menambah penghasilan, juga akan menjadi pahlawan dalam mengatasi masalah sampah terutama sampah plastik, katanya. Melalui Program Santripreneur, Kemenperin mendorong para santri untuk memacu kemampuannya dalam berwirausaha terutama melalui peningkatan etos kerja, kreativitas dan inovasi, produktivitas, kemampuan membuat keputusan dan mengambil risiko serta kerja sama yang saling menguntungkan dengan menerapkan etika bisnis.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, tumbuhnya wirausaha industri baru akan memacu ketahanan ekonomi nasional semakin kuat. Hal ini karena dapat membawa efek berantai terhadap perekonomian seperti peningkatan pada penyerapan tenaga kerja.     Maka itu, kunci utama untuk jadi entrepreneur sukses ada dua, yaitu pintar dan perbanyak pertemanan,  ungkapnya.

Menperin juga mengajak kepada generasi muda termasuk para santri untuk menjadi wirausaha industri di sektor digital. Pasalnya, Indonesia ditargetkan menjadi negara ekonomi terkuat ketujuh di dunia pada tahun 2030, di mana salah satunya diharapkan melalui kontribusi dari sektor industri digital.

Seluruh sumber daya termasuk para santri ini harus dilatih semaksimal mungkin agar sasaran-sasaran tersebut bisa tercapai, ujarnya. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kemenperin diberi target untuk menumbuhkan sebanyak 20.000 wirausaha baru hingga akhir tahun 2019. Jumlah pengusaha di Indonesia naik mencapai 3,4 persen di tahun 2017. Angka ini cukup baik karena telah melebihi standar nasional sebesar 2 persen,  kata Airlangga.

Tahun ini, Program Santripreneur dilaksanakan Kemenperin untuk Provinsi Jawa Timur meliputi di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan dan Ponpes Lirboyo, Kediri. Dalam implementasi Santripreneur ini, Kemenperin memiliki dua model penumbuhan wirausaha industri baru dan pengembangan unit industri di pondok pesantren, yaitu model Santri Berindustri dan Santri Berkreasi.

Santri Berindustri merupakan upaya pengembangan unit industri yang telah dimiliki oleh pondok pesantren maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial. Langkah ini diharapkan mendorong unit industri tersebut menjadi tempat magang sumber daya manusia di lingkungan pesantren yang tentunya dapat diterapkan juga di tempat lain.

Agus Hermawan melanjutkan, dengan adanya pelatihan ini akan dapat melahirkan usahawan baru pada industri pengolahan limbah, bisa menjadi mitra kerja PT Sumber Berkat Jaya Mandiri maupun perusahaan sejenis yang saling membutuhkan, bersinergi satu dengan yang lainnya.  

PT Sumber Berkat Jaya Mandiri adalah perusahaan jasa angkutan bahan bakar minyak olahan yang dibutuhkan dunia industri untuk menggerakkan usahanya cukup dengan bahan bakar yang didaur ulang, tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku dan ramah lingkungan.

Sedangkan, model Santri Berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan serta pendampingan dalam  pengembangan potensi kreatif para  santri maupun alumni yang terpilih dari beberapa pondok pesantren untuk dilatih menjadi seorang  profesional  di bidang seni visual, animasi dan multimedia sesuai standar industri  saat ini yang membutuhkan kreatifitas.


  

Comments

Popular posts from this blog

Stop Work Order Kebun Sawit Cemerlang Abadi

Blangpidie, Aceh, 30/4 (Benhil) - Anggota DPD RI, Sudirman meninjau perkebunan kelapa sawit milik PT Cemerlang Abadi yang ditanam di tanah hak guna usaha (HGU) di Kecamatan Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu. Kedatangan senator asal Provinsi Aceh, Sumatera ke wilayah pedalaman Abdya tersebut untuk melihat langsung kondisi perkebunan kelapa sawit milik PT Cemerlang Abadi yang selama ini dihembus isu lahan HGU ditelantarkan oleh perusahaan. Perusahaan perkebunan kelapa sawit ( Elaeis guineensis ) yang berada di Desa Cot Simantok, Kecamatan Babahrot tersebut terancam tutup lantaran terkendala dengan pemerintah daerah yang tidak bersedia megeluarkan rekomendasi perpanjangan izin HGU. Pemkab Abdya tidak bersedia mengeluarkan rekomendasi perpanjangan izin PT Cemerlang Abadi tersebut dengan alasan lahan HGU yang telah diberikan oleh pemerintah ditelantarkan menjadi hutan belantara oleh pihak perusahaan. Stop work order itu adalah kata yang tepat bagi mereka sepert

Indonesia Harus Siap Hadapi Perang Siber

Jakarta, 19/9 (ProDaring) - Republik Indonesia perlu bersiap-siap dalam menghadapi potensi terjadinya perang siber atau konflik dunia maya karena pada masa ini pertikaian antarbangsa dinilai tidak lagi hanya menggunakan senjata fisik seperti nuklir. "Kita memasuki fase tidak lagi berperang dengan musuh dari luar yang terlihat wujudnya," kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo dalam rilis di Jakarta, Kamis. Menurut Bambang Soesatyo, saat ini kerap terjadi operasi psikologis dengan berbagai strategi dan menggunakan beragam media sebagai salah satu senjatanya. Selain itu, ujar dia, perang juga tidak lagi melibatkan negara sebagai aktor utama tetapi juga menggunakan lintas aktor dengan spektrum yang lebih luas. Politisi Partai Golkar berlogo pohon beringin rindang itu mengingatkan, maraknya informasi hoaks ( hoax ), pengaburan fakta, ujaran kebencian, hingga pencurian data pribadi merupakan beberapa bentuk konkret perang di masa kini. "Perang digital seperti ini ti

Perusahaan Sawit Tanggulangi Kebakaran Lahan

Sampit, Kalteng, 18/4 (ProDaring) - Perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ikut gencar mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. "Tahun 2018 ini kami berharap desa di sekitar perusahaan giat lagi menjaga daerahnya. Bagi desa yang wilayahnya nol atau nihil kebakaran, maka akan kembali kami beri reward, sesuai MoU (nota kesepakatan) pada bulan Juli 2017-Juni 2018 antara pemerintah desa dengan PT Globalindo Alam Perkasa," kata General Manager PT Globalindo Alam Perkasa, Darman di Sampit, Rabu. Darman mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program Masyarakat Bebas Api yang dijalankan perusahaan mereka sejak beberapa tahun terakhir. Kegiatan ini salah satu bentuk upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bahaya api dan membekali tim balakar desa tentang cara penanggulangan kebakaran lahan dan hutan. Masyarakat diharapkan turut mencegah atau meminimalisir kebakaran, khususnya di wila